[Rubrik: Faidah Ringkas]

Tauhid merupakan pondasi utama seorang manusia bisa meraih kebahagiaan di dunia dan di akhirat, ketenangan dalam hidup beserta petunjuk hanya bisa didapatkan dengan mentauhidkan Allah Azza wa Jalla. Allah berfirman,

اَلَّذِيْنَ اٰمَنُوْا وَلَمْ يَلْبِسُوْٓا اِيْمَانَهُمْ بِظُلْمٍ اُولٰۤىِٕكَ لَهُمُ الْاَمْنُ وَهُمْ مُّهْتَدُوْنَ

“Orang-orang yang beriman dan tidak mencampuradukkan iman mereka dengan syirik, mereka itulah orang-orang yang mendapat rasa aman dan mereka mendapat petunjuk.” (QS Al-An’am : 82)

Sebaliknya orang yang berpaling dari Allah, hatinya terpaut dengan banyak sesembahan selain Allah, maka dia akan beroleh hidup yang sempit karena keterpautan tersebut. Keadaan ini sesuai dengan apa yang Allah gambarkan di dalam Al-Quran, Allah berfirman,

وَمَنْ اَعْرَضَ عَنْ ذِكْرِيْ فَاِنَّ لَهٗ مَعِيْشَةً ضَنْكًا وَّنَحْشُرُهٗ يَوْمَ الْقِيٰمَةِ اَعْمٰى

“Dan barang siapa berpaling dari peringatan-Ku, maka sungguh, dia akan menjalani kehidupan yang sempit, dan Kami akan mengumpulkannya pada hari Kiamat dalam keadaan buta.” (QS Thaha : 124)

Orang yang bertauhid akan menjalani kehidupannya dengan tenang dan aman, dia tidak takut kecuali kepada Allah. Tawakkalnya kepada Allah menutup rapat celah kekhawatiran terhadap rezeki. Bila datang musibah, dia bersabar karena yakin akan pertolongan Allah.

Sikap-sikap seperti itu hanya muncul dari orang yang belajar tauhid dan mengejawantahkan tauhid tersebut dalam semua lini kehidupannya. Pada pemikirannya tercermin ilmu tauhid, pada lisannya tercermin ilmu tauhid, pada sikap dan tindakannya tercermin ilmu tauhid.

Oleh karena itu, para ulama telah menulis pembahasan-pembahasan tauhid dalam lembaran-lembaran yang tidak sedikit, merinci sisi-sisi tauhid dalam setiap sendi kehidupan. Kitabut Tauhid karya Syaikh Muhammad bin Abdul Wahhab misalnya, dengan berbagai syarh penjelasannya mulai dari yang ringkas, sedang, hingga berjilid-jilid.

Hal tersebut menunjukkan bahwa pembahasan tauhid ternyata bukan pembahasan sederhana, tidak seperti yang disangka oleh sebagian orang. Bahkan Al-Quran sendiri dipenuhi dengan tauhid, baik berupa kabar tentang Allah, atau ayat tentang perintah dan larangan Allah yang merupakan konsekuensi tauhid, atau kisah-kisah orang yang bertauhid dan orang yang menyimpang dari tauhid. Semua ini dijelaskan agar manusia mentauhidkan Allah dan dengannya dia bisa meraih kebahagiaan di dunia hingga akhirat dengan kebahagiaan yang sejati.

Artikel www.muslimafiyah.com (Asuhan Ustadz dr. Raehanul Bahraen, M.Sc., Sp. PK, Alumnus Ma’had Al Ilmi Yogyakarta)